Tugas (1) : Ilmu Budaya Dasar
Nama : Margaretha
NPM : 24210202
Kelas : 1EB12
UNIVERSITAS GUNADARMA
2010/2011
A. MANUSIA
Pemahaman
kepada siapa itu manusia dapat dipandang dari segalas aspek. Dalam ilmu kimia
manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk
jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia. Dalam ilmu fisika, manusia
dipandang sebagai kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait dan
merupakan kumpulan dari energi. Dalam ilmu biologi, manusia merupakan mahluk
biologis yang termasuk golongan manusia .Namun jika dipandang dari ilmu-ilmu
sosial, manusia merupakan mahluk yang selalu mencari keuntungan atau selalu
diuntungkan (ilmu ekonomi), merupakan mahluk yang tidak dapat hidup sendiri
(ilmu sosial), selalu ingin mempunyai kekuasaa (politik), dan mahluk yang
berbudaya (filsafat). Untuk lebih memahaminya, kita dapat melihat dari
unsur-unsur yang membangun manusia :
1) Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait :
a) Jasad : badan manusia yang nampak
dari luarnya, dapat diraba, difoto, dan menempati ruang dan waktu.
b) hayat : mengandung unsur hidup ditandai dengan gerak.
c) ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan,
daya yang bekerja secara spiritual,
menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d) nafs
: dalam pengertian diri dan
kakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
2) Manusia sebagai suatu kepribadian memiliki 3 unsur :
a) Id, yaitu struktur kepribadian yang
palig primitif dan paling tidak nampak. Id
merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional
dan terkait dengan sex, yang secara ingstingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran
(unconcious).
b) Ego, seringkali disebut sebagai
kepribadian "eksekutif” karena peranannya
dalam menghubugkan Id ke dalam saluranb sosial yang dapat dua tahun
dimana pada saat anak secara nyata berhubungan dengan linkungannya.
c) Superego, merupakam kesatuan
standar-standar moral yang diterima oleh ego
dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan
asimilasi dari pandangan-pandagna orang tua. Jadi
supernego juga menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan
kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinteranlisasi
(Freud dalam Brenan, 1991; hal 205-206).
B. HAKEKAT MANUSIA
a) Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari Tubuh & Jiwa
sebagai Satu Kesatuan yang Utuh
Tubuh
adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tapi tidak
abadi. Jiwa terdapat dalam tubuh, tidak tadpat dilihat, diraba, sifatnya
abstrak tetapi abadi. Jiwa adalah ruh yang ada dalam tubuh manusia sebagi
penggerak dan sumber kehidupan.
b) Mahluk Ciptaan Tuhan yang Paling Sempurna
Kesempurnaan
manusia terletak pada adab dan budayanya, karena dilengkapi oleh penciptanya
dengan akal yang mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi ; dengan kehendak yang
mampu mempertimbangkan, menilai, dan berkehendak menciptakan kebenaran,
keindahan dan kebaikan ; selanjutnya dengan adanyaperasaan, manusia
mampu menciptakan kesenian. Perasaan dalam diri manusia ada dua macam yaitu :
1) Perasaan inderawi adalah
rangsangan jasmani melalui pancaindera, terdapat
pada hewan dan manusia.
2) Perasaan rohani adalah perasaan
luhur yang hanya terdapat dalam manusia,
misalnya :
(1)
perasaan intelektual, berkenaan dengn pengetahuan
(2)
perasaan estetis, berkenaan dengan keindahan
(3)
perasaa etis, berkenaan dengan kebaikan
(4)
perasaan diri, berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain
(5)
perasaan sosial, berkenaan denga kelompok atau hidup bermasyarakat
(6)
perasaan religius, berkenaan dengan agama atau kepercayaan
c) Mahluk biokurtural, yaitu Mahluk Hayati yang Budayawi
Manusia
adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan
budayawi sebagai mahluk hayati dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi,
biokimia, dsb. Sebagai mahluk budayawi dapat dipelajari dari segi-segi
kemasyarakatan, psiologi sosial, kesenia, dsb.
d) Mahhluk Ciptaan Tuhan yang Terikat dengan Lingkungan
(ekologi), mempunyai 'kualitas dan
martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya'
Soren
Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor pelajaran 'eksistensialism'
memandang mausia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang
terikat dengan lingkungannya (ekologi), memilii sifat-sifat alamiah dan tunduk
pada hubungan alamiah pula.
C. KAITAN MANUSIA dengan
KEBUDAYAAN
·
Unsur-unsur
Kebudayaan
Menurut C.Klickhohn
di dalam karyanya berjudul Universa Catagories of Culture ada 7 sunsur
kebudayaan , yaitu :
1) Sistem Religi
Manusia
memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa diatas kekuatan
dirinya ada kekuatan lain yang maha
bessar.Karena itu manusia menjadi takut, sehingga menyembahNya dan maka itu
lahirlah sebuah kepercayaan dan sekarang menjadi agama.
2) Sistem Ekonomi
Usaha
manusia untuk selalu meningkatkan taraf kehidupannya secara umum dan
terus-menerus.
3) Sistem pengetahuan
Kemampuan
manusia mengingat-ingat apa yang telah diketahui dan kemudian menyampaikannya
kepada masyarakat lain melalui bahasa menyebabkan pengetahuan menyebar luas.
Terlebih jika pengetahuan itu dibukukan menyebabkan pengetahuan itu menyebar
lebih luas sacara turun-menurun
4) Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Manusia
sadar akan keterbatasn yang dimiliki, sehingga membentuk suatu organisasi
kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama
untuk meningka.tkan kehidupannya.
5) Sistem Teknologi dan Peralatan
Karena
memiliki pemikiran yang cerdas dan tangan yang dapat memegang sesuatu dengan
erat,manusia dapat membuat dan mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaanya
itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang.
6) Bahasa
Pada
mulanya,bahasa manusia merupakan tanda (kode) yang kemudian berkembang menjadi
bahasa lisan dan tulisan.
7) Kesenian
Setelah
manusia mampu menciptakan kebutuhan fisiknya, manusia juga membutuhkan
kenutuhan psikisnya. Manusia butuh pemandangan mata yang indah, suara yang
merdu yang dipenuhi melalui kesenian.
·
Kaitan
Manusia dan Kebudayaan
Manusia
menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan
mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.
Dari
sisi lain hubungan manusia dan
kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan
masyarakat dinyatakan sebagai dialektis (saling terkait). 3 Proses dialektis :
1) Eksternalisasi,
yaitu proses manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2) Obyektivasi,
yaitu proses masyarakat menjadi realitas obyektif yaitu suatu kenyataan yang
terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3) Internalisasi,
yaituproses masyarakat disergap kembali oleh manusia (adaptasi dengan masyarakatnya
sendiri)
Manusia
dan kebudayaan atau manusia dan masyarakat mempunyai keterikatan yang erat satu
sama lain. analisa terhadap keduanya harus menyertakan pembahasan masalah dan
waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.