Sabtu, 28 April 2012

Manusia dan Kebudayaan





Tugas (1)            : Ilmu Budaya Dasar
Nama                 : Margaretha
NPM                   : 24210202
Kelas                  : 1EB12

UNIVERSITAS GUNADARMA
2010/2011









A. MANUSIA
            Pemahaman kepada siapa itu manusia dapat dipandang dari segalas aspek. Dalam ilmu kimia manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia. Dalam ilmu fisika, manusia dipandang sebagai kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait dan merupakan kumpulan dari energi. Dalam ilmu biologi, manusia merupakan mahluk biologis yang termasuk golongan manusia .Namun jika dipandang dari ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang selalu mencari keuntungan atau selalu diuntungkan (ilmu ekonomi), merupakan mahluk yang tidak dapat hidup sendiri (ilmu sosial), selalu ingin mempunyai kekuasaa (politik), dan mahluk yang berbudaya (filsafat). Untuk lebih memahaminya, kita dapat melihat dari unsur-unsur yang membangun manusia :
1)         Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait :
            a)         Jasad : badan manusia yang nampak dari luarnya, dapat diraba, difoto, dan                                   menempati ruang dan waktu.
            b)         hayat : mengandung unsur hidup ditandai dengan gerak.
            c)         ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual,                            menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d)         nafs : dalam pengertian diri dan kakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
2)         Manusia sebagai suatu kepribadian memiliki 3 unsur :
            a)         Id, yaitu struktur kepribadian yang palig primitif dan paling tidak nampak.                         Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri                            alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara ingstingtual                          menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious).
            b)         Ego, seringkali disebut sebagai kepribadian "eksekutif” karena                                            peranannya dalam menghubugkan Id ke dalam saluranb sosial yang dapat                                  dua tahun dimana pada saat anak secara nyata berhubungan dengan                              linkungannya.
            c)         Superego, merupakam kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh                          ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar                diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandagna orang tua.                                 Jadi supernego juga menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu                                    menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang                                   terinteranlisasi (Freud dalam Brenan, 1991; hal 205-206).

B. HAKEKAT MANUSIA
a)         Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari Tubuh & Jiwa sebagai Satu Kesatuan yang Utuh
            Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tapi tidak abadi. Jiwa terdapat dalam tubuh, tidak tadpat dilihat, diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. Jiwa adalah ruh yang ada dalam tubuh manusia sebagi penggerak dan sumber kehidupan.
b)         Mahluk Ciptaan Tuhan yang Paling Sempurna
            Kesempurnaan manusia terletak pada adab dan budayanya, karena dilengkapi oleh penciptanya dengan akal yang mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan      teknologi ; dengan kehendak yang mampu mempertimbangkan, menilai, dan berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan dan kebaikan ; selanjutnya dengan adanyaperasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Perasaan dalam diri manusia ada  dua macam yaitu :
            1)         Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindera,                                     terdapat pada hewan dan manusia.
            2)         Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat dalam                                      manusia, misalnya :
                        (1) perasaan intelektual, berkenaan dengn pengetahuan
                        (2) perasaan estetis, berkenaan dengan keindahan
                        (3) perasaa etis, berkenaan dengan kebaikan
                        (4) perasaan diri, berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari                                   yang lain
                        (5) perasaan sosial, berkenaan denga kelompok atau hidup bermasyarakat
                        (6) perasaan religius, berkenaan dengan agama atau kepercayaan
c)         Mahluk biokurtural, yaitu Mahluk Hayati yang Budayawi
          Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi sebagai mahluk hayati dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi, biokimia, dsb. Sebagai mahluk budayawi dapat dipelajari dari segi-segi kemasyarakatan, psiologi sosial, kesenia, dsb.
d)         Mahhluk Ciptaan Tuhan yang Terikat dengan Lingkungan (ekologi), mempunyai 'kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya'
            Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor pelajaran 'eksistensialism' memandang mausia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi), memilii sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hubungan alamiah pula.
C. KAITAN MANUSIA dengan KEBUDAYAAN
·       Unsur-unsur Kebudayaan
            Menurut C.Klickhohn di dalam karyanya berjudul Universa Catagories of Culture ada 7 sunsur kebudayaan , yaitu :
1) Sistem Religi
            Manusia memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa diatas kekuatan dirinya  ada kekuatan lain yang maha bessar.Karena itu manusia menjadi takut, sehingga menyembahNya dan maka itu lahirlah sebuah kepercayaan dan sekarang menjadi agama.
2) Sistem Ekonomi
            Usaha manusia untuk selalu meningkatkan taraf kehidupannya secara umum dan terus-menerus.
3) Sistem pengetahuan
            Kemampuan manusia mengingat-ingat apa yang telah diketahui dan kemudian menyampaikannya kepada masyarakat lain melalui bahasa menyebabkan pengetahuan menyebar luas. Terlebih jika pengetahuan itu dibukukan menyebabkan pengetahuan itu menyebar lebih luas sacara turun-menurun
4) Sistem Organisasi Kemasyarakatan
            Manusia sadar akan keterbatasn yang dimiliki, sehingga membentuk suatu organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama  untuk meningka.tkan kehidupannya.
5) Sistem Teknologi dan Peralatan
            Karena memiliki pemikiran yang cerdas dan tangan yang dapat memegang sesuatu dengan erat,manusia dapat membuat dan mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaanya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang.
6) Bahasa
            Pada mulanya,bahasa manusia merupakan tanda (kode) yang kemudian berkembang menjadi bahasa lisan dan tulisan.
7) Kesenian
            Setelah manusia mampu menciptakan kebutuhan fisiknya, manusia juga membutuhkan kenutuhan psikisnya. Manusia butuh pemandangan mata yang indah, suara yang merdu yang dipenuhi melalui kesenian.
·       Kaitan Manusia dan Kebudayaan
            Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.
            Dari sisi lain hubungan manusia  dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis (saling terkait). 3 Proses dialektis :
1)         Eksternalisasi, yaitu proses manusia mengekspresikan dirinya dengan          membangun dunianya.
2)         Obyektivasi, yaitu proses masyarakat menjadi realitas obyektif yaitu suatu                           kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3)         Internalisasi, yaituproses masyarakat disergap kembali oleh manusia (adaptasi                    dengan masyarakatnya sendiri)
            Manusia dan kebudayaan atau manusia dan masyarakat mempunyai keterikatan yang erat satu sama lain. analisa terhadap keduanya harus menyertakan pembahasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.

Manajemen Keuangan


Analisis rasio keuangan

Alat ukur yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan antara lain:
·         Analisis rasio keuangan
·         Analisis nilai tambah pasar (market value added/ MVA)
·         Analisis nilai tambah ekonomi ( economic  value added/ EVA)
·         Balance score card/ bsc
·         Analisis capital assets, management, equity, dan liquidity (CAMEL)
·         Du Pont System(warsono, 2003;24)

Analisis  Rasio Keuangan
1.       Pengertian
Laporan keuangan adalah ringkasan mengenai keadaan financial suatu perusahaan dimana neraca mencerminkan nilai aktiva, hutang, dan modal sendiri pada suatu saat tertentu dan laporan laba rugi mencerminkan  hasil yang telah dicapai dalam satu periode.

2.       Manfaat
·         Keadaan financial perusahaan
·         Perkembangan financial perusahaan
·         Hasil financial yang dicapai
·         Kelemahan dan kekuatan perusahaan
·         Bahan perencana kegiatan financial
·         Untuk aktiva jangka panjang, mengetahui apakah aktiva penjaminnya telah di jaminkan pada pihak lain atau tidak
·         Untuk kreditur jangka pendek, mengetahui kelancaran pengembalian hutang jangka pendek
·         Untuk investor, mengetahui seberapa tinggi rate of return dananya

3.       Perbandingan rasio keuangan
·         Membandingkan rasio sekarang dengan rasio waktu lalu atau dengan rasio yang diperkirakan terjadi pada saatnya
·         Membandingkan rasio suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis

4.       Jenis-jenis rasio financial
Ø  Rasio neraca: disusun dari data yang berasal dari neraca
Ø  Rasio laporan laba rugi: disusun dari data yang berasal dari income statement
Ø  Rasio antar laporan: disusun dari data yang berasal dari neraca dan income statement
Ø  Rasio likuiditas: untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memnuhi kewajiban financial jangka pendek.
a.       Current ratio                                                      = 
b.      Cash ratio                                                            =
c.       Acid test ratio                                                    =
d.      Working capital to total asset ratio           =
Ø  Rasio laverage: untuk mengukur seberapa jauh perusahaan dibelanjai dengan hutang
a.       Total debt to equity ratio              =
b.      Total debt to total capital asset  =
c.       Long term debt to equity ratio    =
d.      Tangible assets debt coverage     =
Ø  Rasio aktivitas: untuk mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber dayanya
Ø  Rasio profitabilitas: untuk mengukur efekifitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan dari keuntungan yang diperoleh dari penjualan dan invstasi.



Analisis Du Pont  System
1.       Pengertian
Analisis Du Pont System merupakan nalisis yang mencakup rasio aktifitas dan margin keuntungan atas penjualan untuk menentukan profitabilitas yang dimiliki perusahaan, dan untuk mengetahui efisiensi atas penggunaan aktiva perusahaan.
                Du Pont System merupakan angka pembanding antara laba yang diperoleh perusahaan dengan besarnya total aktiva perusahaan. Analisis ini dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama sekitar  5 sampai 10 tahun.

2.       Keunggulan
Ø  Sifatnya menyeluruh dan management dapat mengetahui tingkat efisiensi pendayagunaan aktifa.
Ø  Dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas produk yang dihasilkan.


Economic Value Added (EVA)
1.       Pengertian
EVA merupakan suatu konsep yang dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam pengukuran laba operasi perusahaan harus dengan adil mempertimbangkan harapan-harapan setiap penyedia dana (Kreditur dan pemegang saham). EVA merupakan inovasi  keuangan terpenting karena ia membuat teori keuangan modern. EVA mudah diakses oleh manager perusaaan yang tidak terlatih dengan baik dalam keuangan atau tidak pernah memikirkannya dan membantu manager untuk lebih memahami tujuan keuangan. Konsep ini lebih menekankan pada penetuan besarnya cost of capital. Eva merupakan perangkat finansial untuk mengukur keuntungan perusahaan. EVA menggunakan pendekatan yang melibatkan biaya modal operasi setelah modal bersih, dimana model tersebut tidak dilakukan dalam perhitungan konvesional.
EVA adalah tolak ukur fundamental dari tingkat pengembalian modal atau sisa laba setela penyedia modal memberikan kompensasi sesua tingkat pengembalian yang dibutuhkan.  Ada beberapa cara untuk meningkatkan nilai EVA perusahaan yaitu :
a.       Meningkatkan profit tampa menambah modal
b.      Mengurangi pemakainan modal
c.        Melakukan investasi oleh proyek dengan tingkat pengembalian kredit

2.       Manfaat EVA
Ø  Sebagai penilai kinerja yang berfokus pada penciptaan nilai
Ø  Menyadarkan manager untuk memaksimumkan nilai perusahaan serta nilai pemegang saham
Ø  Membantu manger berfikir untuk memilih investasi (Menambah tingkat pengembalian dan mengurangi biaya modal)
Ø  Sebagai motivator perusahaan untuk lebih memperhatikan kebijaksanaan struktur modalnya
Ø  Sebagai alat identifikasi proyek
3.       Keunggulan dan kelemahan EVA
Keunggulan yang dimiliki oleh metode EVA antara lain:
Ø  Alat ukur yang dapat berdiri sendiri
Ø  Sebagai pengukur kinerja perusahaan yang melihat segi ekonomis dalam pengukurannya
Ø  Tolak ukur dalam pemberian bonus bagi karyawan dan memenuhi konsep stakeholder
Ø  Penentuan startegis perkembangan portofolio perusahaan
Kelemahan EVA antara lain:
Ø  Hanya mengukur hasil akhir, tidak mengukur aktivitas-aktivitas penentu seperti loyalitas dan retensi konsumen
Ø  Bertumpu pada keyakinan bawa investor sangat mengandalkan pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil keputusan
Ø  Bergantung pada transparansi pergitungan EVA secara akurat, padahal dalam kenyataannya perusahaan kurang transparan.

4.       Strategi Meningkatkan EVA
Ada beberapa strategi untuk meningkatakan EVA, antara lain:
Ø  Mencapai pertumbuhan keuntungan
Ø  Meningkatkan efisiensi operasi
Ø  Rasionalisasi dn keluar dari bisnis-bisnis yang tidak menjanjikan
5.       Langkah-langkah menentukan EVA
a)      Menghitung biaya modal hutang
b)      Menghitung biaya modal saham
c)       Menghitung struktur permodalan dari neraca yang terdiri dari hutang an ekuitas, sehingga di cari:

Komposisi hutang=rasio hutang terhadap jumlah modal
Komposisi hutang=rasio modal saham terhadap jumlah modal

d)      Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang
e)      Menghitung EVA

EVA=laba operasi bersih sesudah pajak (NOPAT)-biaya modal

6.       Tolak ukur penilaian kinerja keuangan dalam EVA
a.       Jika EVA >0, maka kinerja keuangan perusahaan dapat dikatakan baik
b.      Jika EVA=0, maka secara ekonomis “impas”
c.       Jika EVA<0, maka kinerja keuangn perusahaan dikatakan tidak sehat
Market  Value Added (MVA)SS
                MVA disamping untuk mengukur kinerja perusahaan juga untuk mengukur nilai perusahaan yang berhasil diciptakan nilai perusahaan dalam kaitannya dengan pasar modal akan tampak pada harga saham perusahaan yang bersangkutan.
                MVA= Nilai pasar ekuitas-modal ekuitas yang di investasikan investor
                MVA=Pt.Qt-P0.Qt
                        Keterangan:
                Pt                  = harga pasar saham per lembar
                Qt                 = Jumlah lembar saham yang beredar pada tahun t
                P0                 =harga pasar saham per lembar saat penawaran perdana
Tolak ukur MVA adalah:
a.       MVA positif, berarti pihak manajemen telah mampu meningkatkan kekayaan perusahaan  bias dikatakan kinerja perusahaan tersebut sehat
b.      MVA negative, pihak manajemen tidak mampu atau telah menurunkan kekayaan perusahaan, bisa dikatakan kinerja perusahaan tidak sehat
Manfaat MVA yang dapat di aplikasikan pada perusahaan:
a.       Alat pengukur nilai tambah guna meningkatkan kesejahteraan bagi pemegang saham
b.      MVA investor dapat melakukan tindakan antisipasi untuk keputusan investasi

































Koperasi Simpan Pinjam


Koperasi Simpan pinjam merupakan badan usaha yang menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Namun, masyarakat yang dimaksud adalah sekumpukan oran yang sudah menjadi anggota dari operasi tersebut.  KSP mempunyai tujuan untuk meningkatkan taraf hidup anggotanya, sehinga mendorong pertumbuhan ekonomi akan menjadi lebih baik lagi.
Ada beberapa ciri-ciri yang harus diperhatikan bagi organisasi koperasi, yaitu :
1.Terdapat sejumlah individu yang bersatu dalam suatu kelompok yang mempunyai tujuan yang sama, yang disebut dengan kelompok koperasi
2.Terdapat anggota Koperasi yang bergabung dalam kelompok usaha untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi mereka sendiri, yang disebut sebagai swadaya kelompok Koperasi.
3.Anggota yang bergabung dalam Koperasi memanfaatkan Koperasi secara bersama-sama, yang disebut sebagai perusahaan Koperasi
4. Koperasi sebagai perusahaan, mempunyai tugas untuk menunjang kepentingan para anggota Koperasi dengan cara menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan.
Organisasi Koperasi harus terdiri dari :
1.Anggota Koperasi, Yang dapat menjadi anggota koperasi adalah konsumen akhir maupun pengusaha yang memanfaatkan koperasi dalam kegiatan sosial ekonominya. Cara teknis, anggota koperasi harus terdaftar sebagai anggota dikoperasi yangbersangkutan
2.Badan Usaha Koperasi,merupakan satu kesatuan yang terdiri dari pengawas, pengurus, pengelola dan anggota koperasi yang secara bersama-sama meningkatkan koperasi untuk mencapai tujuan. Suatu organisasi dinyatakan sebagai Badan Usaha jika telah terdaftar sebagai Badan Usaha secara hukum di suatu negara.
3.Organisasi Koperasi, merupakan alat yang dapat dipakai sebagai wadah bagi individu-individu yang berada dikoperasi untuk mencapai tujuan bersama.
Modal Koperasi Simpan Pinjam

Sumber permodalan koperasi berasal dari modal sendiri dan modal luar." Untuk mengembangkan permodalan koperasi dapat menghimpun dana dari modal penyertaan. Modal sendiri berasal dari anggota meliputi simpanan pokok, wajib dan simpanan sukarela.
Modal penyertaan lainnya bersumber dari :
1. Koperasi dan anggota lainnya,
2. Bank dan lembaga keuangan,
3. penerbitan obligasi,dan
4. Surat hutang

penanganan fakir miskin (part 2)


 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2011
TENTANG
PENANGANAN FAKIR MISKIN
Bagian Keempat
Tanggung Jawab dalam Pelaksanaan Bentuk
Penanganan Fakir Miskin
Pasal 13
Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab menyediakan bantuan pangan dan sandang yang layak.

Rasanya kalau membaca undang-undang ini saya hanya bisa menggelengkan kepala. Bagaimana tidak? Kalau saja kita melihat kenyataannya sangat bertolak belakang dengan undang-undang yang sudah ditetapkan. Untuk memenuhi kebutuhan pokoknya pemerintah sangat lamban. Seperti banyak kasus tentang BLT (biaya Langsung Tunai) dengan nominal 300ribu rupiah/3 bulan. Jelas saja ini sangat tidak memenuhi kebutuhan sehari-hari karena jika kita menghitung 100rb dibagi 30 hari hanya mendapat kan sekita 3300 rupiah perhari. Sangat ironic memang ditengah krisis seperti sekarang, denga biaya yang mahal rakyat miskin hanya mendapat nilai segitu untuk 1 keluarga. Lalu untuk melengkapinya, pemerintah menciptakan raskin (beras untuk rakyat miskin). Tetapi, secara kualitas sangat buruk. Harusnya, pemerintah juga memperhatikan kualtas berasnya juga. Meskipun murah, tapi beras itu harusnya juga berkualitas! Ini kan konsep untuk membantu saudara-saudara yang miskin bukan untuk dibsiniskan! Right ?Selain itu, pemerintah juga memberantas pemukiman yang dibantaran kali. Memang, hal itu sangat tidak baik. Tapi seharusnya kalau mau memberantas, pemerintah juga bertanggung jawab memberikan tempat tinggal yang layak untuk mereka. Sehingga, tidak ada penduduk yang bandel lagi. Pemerintah juga harus lebih ketat dalam mengawasi kasus urbanisasi terutama yang liar agar jumlah penduduk di kota tidak terlalu padat. Ayolah, pemerintah lebih memerhatikan rakyatnya jangan berfikir diri sendiri dan akhirnya korupsi uang kita! Kalau kalian korup bukankah kalian melebih perampok, penjambret, dan pembunuh harapan kami ?

Jumat, 27 April 2012

Penanganan Fakir Miskin



 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2011
TENTANG
PENANGANAN FAKIR MISKIN

Pasal 3
Fakir miskin berhak:
a. memperoleh kecukupan pangan, sandang, dan perumahan;
b. memperoleh pelayanan kesehatan;
c. memperoleh pendidikan yang dapat meningkatkan martabatnya;
d. mendapatkan perlindungan sosial dalam membangun, mengembangkan, dan memberdayakan diri dan keluarganya sesuai dengan karakter budayanya;
e. mendapatkan pelayanan sosial melalui jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan rehabilitasi sosial dalam membangun, mengembangkan, serta memberdayakan diri dan keluarganya;
f. memperoleh derajat kehidupan yang layak;
 g. memperoleh lingkungan hidup yang sehat;
h. meningkatkan kondisi kesejahteraan yang berkesinambungan; dan
i. memperoleh pekerjaan dan kesempatan berusaha.

Menurut saya, tindak penanganan seperti ini belum secara maksimal terlaksana. Bahkan, sepertinya pemerintah  tidak bersungguh-sunggguh dalam penanganan fakir miskin. Padahal menurut UUD 1945 pasal 34 yang menyatakan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh pemerintah, namun dalam kenyataannya pemerintah seakan tidak peduli dengan nasib rakyat. Sebagian besar pemerintaha hanya memikirkan kemakmuran diri/golongan tersendiri. Rasa tanggung jawab dan dibuktikan dalam tindakan yang nyata sangat diharapkan oleh rakyat banyak. Karena kita sadari bahwa tingkar fakir miskin terus melonjak seolah-olah menggambarkan bahwa buruknya kinerja pemerintah dalam mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Jangan untuk memperoleh pekerjaan dan kesempatan berusaha, untuk memberikan pendidikan yang layak saja pemerintah terkesan menutup mata.