Minggu, 28 November 2010

Franchising

pengertian franchising

Pengertian Waralaba ( franchising)

Kata franchise atau waralaba berasal dari bahasa latin yakni francorum rex yang artinya “bebas dari ikatan”, mengacu pada kebebasan untuk memiliki hak usaha. Pengertian Franchising (Pewaralabaan) adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang atau jasa .Dengan kata lain, franchising merupakan usaha yang memakai merk dagang atas izin pihak yang menciptakannya. Secara sederhana, benang merah waralaba adalah penjualan paket usaha komprehensif dan siap pakai yang mencakup merek dagang, material dan pengolaan manajemen. Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan Waralaba ialah: Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.

(pewaralabaan) terbagi atas 2 segmen yakni :

*

Franchisor atau pemberi waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimilikinya. Franchisor sudah harus siap dengan perlengkapan operasi bisnis dan kinerja manajemen yang baik, menjamin kelangsungan usaha dan distribusi bahan baku untuk jangka panjang, serta menyediakan kelengkapan usaha sampai ke detail yang terkecil. Franchisor juga sudah harus menyediakan perhitungan keuntungan yang didapat, neraca keuangan yang mencakup BEP (Break Event Point) dan ROI (Return On Investment).
*

Franchisee atau penerima waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba. Franchisee hanya menyediakan tempat usaha dan modal sejumlah tertentu bergantung pada jenis waralaba yang akan dibeli. Namun franchisee juga mempunyai kewajiban non-finansial yang sangat esensial yakni menjaga image produk waralaba. Franchisee mempunyai dua kewajiban finansial yakni membayar franchise fee dan royalti fee. Franchise fee adalah jumlah yang harus dibayar sebagai imbalan atas pemberian hak intelektual pemberi waralaba, yang dibayar untuk satu kali (one time fee) di awal pembelian waralaba. Royalti fee adalah jumlah uang yang dibayarkan secara periodik yang merupakan persentase dari omset penjualan. Nilai franchisee fee dan royalti fee ini sangat bervariatif, bergantung pada jenis waralaba.

Sejarah Waralaba (franchising)

Waralaba diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Meskipun usahanya mengalami kegagalan, namun dialah yang pertama kali memperkenalkan format bisnis waralaba ini di AS. Kemudian, caranya ini diikuti oleh pewaralaba lain yang lebih sukses, John S Pemberton, pendiri Coca Cola. Namun, menurut sumber lain, yang mengikuti Singer kemudian bukanlah Coca Cola, melainkan sebuah industri otomotif AS, General Motors Industry ditahun 1898. Contoh lain di AS ialah sebuah sistem telegraf, yang telah dioperasikan oleh berbagai perusahaan jalan kereta api, tetapi dikendalikan oleh Western Union serta persetujuan eksklusif antar pabrikan mobil dengan dealer. Waralaba saat ini lebih didominasi oleh waralaba rumah makan siap saji. Kecenderungan ini dimulai pada tahun 1919 ketika A&W Root Beer membuka restauran cepat sajinya. Pada tahun 1935, Howard Deering Johnson bekerjasama dengan Reginald Sprague untuk memonopoli usaha restauran modern. Gagasan mereka adalah membiarkan rekanan mereka untuk mandiri menggunakan nama yang sama, makanan, persediaan, logo dan bahkan membangun desain sebagai pertukaran dengan suatu pembayaran. Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai penyempurnaan terutama di tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi waralaba sebagai format bisnis (business format) atau sering pula disebut sebagai waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang demikian pesat terutama di negara asalnya, AS, menyebabkan waralaba digemari sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35 persen dari keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Sedangkan di Inggris, berkembangnya waralaba dirintis oleh J. Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg, pada tahun 60-an. Bisnis waralaba tidak mengenal diskriminasi. Pemilik waralaba (franchisor) dalam menyeleksi calon mitra usahanya berpedoman pada keuntungan bersama, tidak berdasarkan SARA.
Jenis waralaba

Waralaba dapat dibagi menjadi dua:

*

Waralaba luar negeri/asing adalah waralaba yang berasal dari luar negeri, jenis waraaba ini cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih jelas, merek sudah diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih bergengsi. Contohnya : McDonald’s, Kentucky Fried Chicken, Bread Talk, Starbucks, Pizza Hut, dll.
McDonald's
KFC

BradTalk




Misalkan Bread Talk. BreadTalk adalah produk/franchise asal Singapura. Di Indonesia merupakan premium bakery boutique pertama yang menghadirkan konsep dapur terbuka dengan gaya modern. Konsep ini memungkinkan BreadTalk untuk membuat roti langsung di tempat sehingga proses pembuatannya dapat dilihat secara langsung oleh para pelanggan dan roti yang diterima akan selalu dalam keadaan fresh. Sampai saat ini BreadTalk berhasil menciptakan lebih dari 160 varian produk yang menawarkan gaya hidup baru dalam menyantap roti.
Hadir di Indonesia pertama kali pada tanggal 28 Maret 2003 dengan membuka gerai pertamanya di Mal Kelapa Gading 3. Saat ini BreadTalk memiliki 55 outlet yang terdapat di Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Makassar, Manado, Pekanbaru, Jogja, Solo, Palembang, Batam dan Medan. Dalam waktu dekat, BreadTalk juga akan menyapa penggemarnya di Paragon dan Taman Mini (Jakarta). BreadTalk juga telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI per tanggal 23 September 2005.
*

Waralaba dalam negeri adalah waralaba yang berasal dari dalam negeri, jenis wara laba ini juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba.contoh wara laba local : Primagama, Alfamart, Martha Tilaar, Roti Buana, Edward Forrer, dan berbagai nama lainnya.
Primagama
Martha Tilaar
Alfamart

Misalkan Primagama.
Primagama pada awalnya didirikan oleh Purdie Candra bersama teman-temanya pada tanggal 10 Maret 1982. Pada saat mendirikan lembaga pendidikan ini, Purdie masih berstatus sebagai mahasiswa di 4 fakultas dari 2 Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta.

Niat baik purdie Candra untuk membantu para siswa kelas 3 SMA yang ingin memasuki jenjang PTN telah mendorongnya untuk mendirikan suatu lembaga pendidikan bernama Primagama.la tinggalkan kuliahnya di empat fakultas di UGM dan IKIP Yogyakarta. Lalu dengan modal Rp.300 ribu ia dirikan lembaga bimbingan tes Primagama 10 Maret 1982 di Yogyakarta. Sebuah peluang bisnis potensial yang kala itu tidak banyak dilirik orang.

Pada masa awal , candra banyak megalami kesulitan dalam merintis lembaga bimbingan . Hal ini dikarenakan masih banyakn ya orang yang tak menyadari akan pentingnya pendidikan belajar di luar sekolah dan masih belum terkenalnya sistem lembaga belajar atau les. Dengan “jatuh bangun” Purdi menjalankan Primagama. Dari semula hanya 1 outlet dengan hanya 2 murid, Primagama sedikit demi sedikit berkembang. Purdi selalu ditemani sang istri untuk berkeliling kota di seluruh Indonesia membuka cabang-cabang Primagama. Dan atas bantuan istrinya pula usaha tersebut makin berkembang.


Kini murid Primagama sudah menjadi lebih dari 100 ribu orang per-tahun, dengan ratusan outlet di ratusan kota di Indonesia. Karena perkembangan itu Primagama ahirnya dikukuhkan sebagai Bimbingan Belajar Terbesar di Indonesia oleh MURI (Museum Rekor Indonesia).Bahkan kini Primagama sudah menjadi sudah menjadi Holding Company yang membawahi lebih dari 20 anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang seperti: Pendidikan Formal, Pendidikan Non-Formal, Telekomunikasi, Biro Perjalanan, Rumah Makan, Supermarket, Asuransi, Meubelair, Lapangan Golf dan lain sebagainya.

la sukses membuat Primagama beromset hampir 70 milyar per tahun, dengan 200 outlet di lebih dari 106 kota
Pengembangan Primagama kedepan menawarkan program kemitraan dengan system kerjasama waralaba atau franchise dengan ketentuan sebagai berikut :

1.

Sistem franchise Primagama adalah sistem pengembangan cabang dengan kemitraan secara mandiri dengan menggunakan hak intelektual (merek dan produk) Primagama dengan membayar franchise fee untuk jangka waktu lima tahun dan membayar royalty fee setiap bulan. Dalam hal pelayanan kepada siswa seperti modul, paket soal latihan dan lembar jawab komputer, pihak investor (franchisee) diwajibkan membeli di Kantor Pusat Primagama.
2.

Franchise fee Primagama untuk satu outlet (cabang baru) untuk lima tahun, dibayar saat penandatanganan perjanjian kontrak franchise (MoU) sbb:
*

Wilayah Jabotabek Rp. 120 - 150 Juta
*

Ibukota Propinsi Rp. 110 - 120 Juta
*

Wilayah Jabotabek Rp. 90 - 110 Juta
*

Wilayah Jabotabek Rp. 75 - 90 Juta

1.

Royalty fee sebesar 10,70% dari gross (cash-in brutto) setiap bulan.
2.

Membayar biaya survey sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) untuk pulau Jawa dan Rp 3.000.000,- (tiga juta rupiah) untuk luar pulau Jawa.
3.

Franchise sanggup menyediakan tempat representatif di lokasi strategis dengan memiliki minimal 6 ruang kelas (ukuran @ 20 m2) dan beberapa ruang pendukung operasional lainnya seperti front office, ruang administrasi, ruang pengajar dll.
4.

Franchisee sanggup menyediakan dana modal kerja yang cukup untuk biaya pengoperasian outlet dimaksud minimal untuk 6 bulan pertama.
5.

Pengoperasian Primagama outlet franchise diserahkan sepenuhnya kepada franchisee, tetapi dengan standard pelayanan Primagama. Primagama akan memberikan SOP (Standar Operating Procedure) sebagai pedoman operasionalisasi. Untuk satu tahun pertama (atas permintaan) kami dapat men-support seorang Pimpinan Cabang atas biaya franchisee.
6.

Pembelian sarana siswa (modul belajar, dll) dapat dilakukan secara bertahap.
7.

Rekruitmen dan training SDM (karyawan dan tentor) dilakukan oleh franchisee dengan dibantu dari Primagama atas biaya franchisee.
8.

Primagama mendukung pemasaran secara periodik melalui above the line media (iklan dan acara televisi, surat kabar, majalah dan tabloid nasional) serta perencanaan kegiatan pemasaran lokal dengan event dan media lokal.
9.

Jarak antar outlet untuk area Jakarta minimal 4 km tentu bila potensi pasar (sekolah) bisa dipetakan pembagiannya. Untuk luar Jakarta 5 km.
10.

Franchisee mendapat prioritas pertama untuk perpanjangan masa franchise lima tahun kedua pada outlet yang sama. Rencana perpanjangan harus sudah dikomunikasikan minimal 6 bulan sebelum masa perjanjian berakhir. Tentu kinerja franchisee selama masa kontrak akan menjadi pertimbangan.




Tipe-tipe franchising (waralaba)

Dalam praktek pelaksanaannya, dapat dijumpai beberapa tipe franchising, yaitu :

1.

Trade name franchising

dalam tipe ini, franchisee memperoleh hak untuk memproduksi, sebagai contoh, PT. Great River memiliki hak untuk memproduksi pakaian dalam Triumph dengan lisensi dari jerman.

2.

Product distribution franchising

dalam tipe ini, franchisee memperoleh hak untuk distribusi di wilayah tertentu, misalnya softx drink, cosmetics.

3.

pure franchising/ bisiness format

dalam tipe ini franchisee memperoleh hak sepenuhnya, mulai dari trademark, penjualan, peralatan, metode operasi, strategi pemasaran, bantuan manajemen dan teknik, pengendalian kualitas, dan lain-lain. Contohnya adalah restaurant, fash food, pendidikan, dan konsultan.

Keuntungan dan kerugian franchising

Keuntungan memasuki pasar internasional dengan bisnis franchising, adalah :

*

pengalaman dan factor sukses
*

bantuan keuangan dari franchising
*

brand nama dan reputasi
*

bisnis sudah terbangun
*

terdapat standar mutu
*

biaya produksi rendah
*

kesiapan manajemen
*

bantuan manajeman dan teknik
*

frofit lebih tonggi
*

perlindungan wilayah
*

memperoleh manfaat market research dan product development
*

resiko gagal kecil
*

franchisor memberikan banyak bantuan, kepada franchisee.

Kerugian-kerugian franchising :

*

program latihan franchisor terkadang jauh dari harapan
*

franchisor hanya sedikit memberikan kebebasan

Biaya waralaba meliputi:

*

Ongkos awal, dimulai dari Rp. 10 juta hingga Rp. 1 miliar. Biaya ini meliputi pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemilik waralaba untuk membuat tempat usaha sesuai dengan spesifikasi franchisor dan ongkos penggunaan HAKI.
*

Ongkos royalti, dibayarkan pemegang waralaba setiap bulan dari laba operasional. Besarnya ongkos royalti berkisar dari 5-15 persen dari penghasilan kotor. Ongkos royalti yang layak adalah 10 persen. Lebih dari 10 persen biasanya adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran yang perlu dipertanggungjawabkan.

Kontrak manajenen

Salah satu bagi perusahaan untuk melakukan expansi atau perluasan usahanya keluar negeri dapat dilakukan dengan cara melakukan kontrak manajemen , dimana kontrak manajemen dapat dilakukan jika suatu perusahaan menyewakan keahlian atau pengetahuannya kepada pemerintah atau perusahaan uar negeri dalam bentuk sumberdaya manusia. Orang atau pekerja tersebut datang kepada pemerintah atau perusahaan dan mengelola kepentingan mereka. Metode ini sering dilakukan bila terdapat pemasangan fasilitas baru, baik nasionalisasi yang dilakukan pemerintah terhadap badan usaha yang dahulunya dimiliki oleh asing atau swasta, atau bagi perusahaan yang sedang berada dalam kesulitan.

Kontrak manajemen sering dijimpai juga dalam oparasi trun key, dimana perusahaan memberikan jasa penangan seluruh fasiitas baru, termasuk desain, konstruksi, dan pengoprasiannya. Masalah yang serng dihadapi dalam operasi ini adalah lamanya waktu kontrak, yang mengakibatkan panjangnya jadwal pembayaran dan menimbulkan resiko yang lebih besar dipasar mata uang, dimana dalam waktu yang panjang tersebut keadaan pasar uang tidak selalu stabil dan lebih cenderung fluktuatif, sehingga resiko keuangan akan semakin besar. Persaingan dalam usaha ini yang semakin lama semakin meningkat dengan semakin menigkatnya kapasitas luar negeri dengan adanya fasilitas baru.

http://icanjelek.blogspot.com/2009/04/waralaba.html

http://www.breadtalkindonesia.com/about-ushttp://sekedar-tahu.blogspot.com/2010/01/kisah-berdirinya-primagama.html

http://bimbel.primagama.co.id/main.php?hal=franchise&id=2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar